Sungguh tak mudah menuangkan perasaanku ke dalam kata-kata. Betapa tidak, aku telah menemukan sesuatu yang belum pernah aku bayangkan. Sesuatu yang melebihi apa yang pernah kuimpikan sebelumnya. Aku telah dipertemukan dengan seseorang yang membangkitkan hatiku yang telah lama mati. Hatiku sedikit demi sedikit telah dibangunkan. Memahami arti kehidupan yang sesungguhnya. Telah di angkatkan dari mata batinku, tabir-tabir yang menutupku kehadirat Allah SWT.,
walaupun secara perlahan kudapatkan. Tahap demi tahap. Saat ini tiada yang kuharapkan lagi, kecuali terbunuhnya diriku sebelum ajal kematianku. Diriku yang telah mengalahkanku selama bertahun-tahun. Kesombongan telah melumpuhkanku. Keterpakuanku melihat keindahan dunia sungguh suatu kebodohan yang memalukan. Kemesraanku dengan sarana-sarana membutakanku. Dunia yang selama ini kulihat begitu indah, dunia yang kuanggap banyak terdapat hiburan, ternyata penuh tipu muslihat, penuh dengan onak dan duri, penuh dengan rampok dan penyamun. Meskipun terkadang kumasih terlena, namun kuharap hidayah senantiasa menuntun dan menyadarkanku. Ku tak mampu melewati dunia seorang diri, dengan bertemankan sahabat ataupun keluarga. Kuingin di butakan dari dunia. Dan hanya melihat-Nya. Melalui Dzikir Manakib Syekh Abdul Qodir Al Jailani, yang dibawakan Kecintaan, Sang Penunjuk Jalan dan Penuntun, Al Mujahid fi Sabilillah, Al Mursyid Billah, Ad Da'i Ilallah, Hadlrotusy Syeh, Al Mukarrom Abah K.H. Junaedi Al Baghdadi. Bagi siapapun yang menginginkan kedamaian hati, yang menginginkan jiwa tebangunkan, datangilah Beliau atau yang semisalnya. Karena mereka telah buta dari dunia, kedirian mereka sirna, jiwa mereka telah dihidupkan, telah mewarisi sifat-sifat nubuwah para nabi, telah dipercayakan untuk menunjukkan yang hak dan yang bathil. Merekalah tabib-tabib yang akan mengobati keretakan iman kita. Datanglah dan dengarkan, lalu ikuti apa yang diperintahkannya. Karena yang mereka lakukan tiada sedikitpun dimaksudkan untuk kepentingan pribadinya. Apa yang mereka ajarkan adalah ajaran Rosulillah SAW. Mencintainya sama halnya dengan mencintai Rosulillah, mengikutinya sama halnya dengan mengikuti Rosullilah.
Pengajian dan Dzikir Manakib yang kuikuti, dilakukan untuk umum secara istiqomah setiap hari Ahad malam Senin di Pondok Pesantren Barokatul Qodiri yang dipimpin langsung oleh Hadlrotusy Syekh Abah K.H. Junaedi Al Baghdadi di Rawa Palangan kampung Cikedokan, Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat.
Semoga keberkahan orang-orang Saleh dan limpahan rahmat-Nya senantiasa dikucurkan kepada kita, Amien.(Red sadur from http://nafue.blogspot.com)
Minggu, 22 Agustus 2010
Minggu, 01 Agustus 2010
Chinta ...
Tak Pernah Terbayangkan Kisah Kita
Kan Berpisah Tuk Sementara Waktu
Saat-saat Indah Bersama
Denganmu
Mungkin
Disatu Ujian Kesetiaan
Yang Harus Kita Buktikan Bersama
Melewati Hari-hari Tanpa
Kasih
Reff :
Chinta
Jangan Tangisi Aku
Atas Kepergianku
Meninggalkan Dirimu
Jangan
Kau Ragukan Kesetiaan Cinta
Bahwasanya Kaulah Satu-satunya
Yang kan Mendampingiku Selamanya
Selamanya
Sumpah
Demi Cinta Yang Tulus
Takkan Kuduakan Cintaku
Kepadamu
Hingga Akhir Nanti
hohohooo
Back to Reff :
Sumpah
Demi Cinta Yang Tulus
Takkan Kuduakan Cintaku
Kepadamu
Hingga Akhir Nanti
Hingga Akhir Nanti
Chinta Jangan Kau Tangisi Aku
Chinta Jangan Kau Tangisi Aku
Chinta Jangan Kau Tangisi Aku
Chinta Jangan Kau Tangisi Aku
Chinta Jangan Kau Tangisi Aku
Chinta Jangan Kau Tangisi Aku
Chinta Jangan Kau Tangisi Aku
Chinta Jangan Kau Tangisi Aku
Tak Pernah Terbayangkan Kisah Kita
Kan Berpisah Tuk Sementara Waktu
Saat-saat Indah Bersama
Denganmu
Mungkin
Disatu Ujian Kesetiaan
Yang Harus Kita Buktikan Bersama
Melewati Hari-hari Tanpa
Kasih
Reff :
Chinta
Jangan Tangisi Aku
Atas Kepergianku
Meninggalkan Dirimu
Jangan
Kau Ragukan Kesetiaan Cinta
Bahwasanya Kaulah Satu-satunya
Yang kan Mendampingiku Selamanya
Selamanya
Sumpah
Demi Cinta Yang Tulus
Takkan Kuduakan Cintaku
Kepadamu
Hingga Akhir Nanti
hohohooo
Back to Reff :
Sumpah
Demi Cinta Yang Tulus
Takkan Kuduakan Cintaku
Kepadamu
Hingga Akhir Nanti
Hingga Akhir Nanti
Chinta Jangan Kau Tangisi Aku
Chinta Jangan Kau Tangisi Aku
Chinta Jangan Kau Tangisi Aku
Chinta Jangan Kau Tangisi Aku
Chinta Jangan Kau Tangisi Aku
Chinta Jangan Kau Tangisi Aku
Chinta Jangan Kau Tangisi Aku
Chinta Jangan Kau Tangisi Aku
AKHIR PENANTIAN
harus ku akui
ketika ku putuskan memiliki cintamu
saat itulah ku ingin kau hanya untukku
harus ku katakan
tlah ku pasrahkan hidupku bersamamu
selamanya
begitu banyak cara ku tempuh
untuk mencari cinta
tapi apa daya kecewa ku dapatkan
begitu panjang waktu ku jalani
tanpa sebuah jawaban
dan inilah saatnya
kau akhir penantianku
harus ku katakan
tlah ku pasrahkan hidupku bersamamu
selamanya
kan ku jaga
walaupun harus berpeluh darah
ketika ku putuskan memiliki cintamu
saat itulah ku ingin kau hanya untukku
harus ku katakan
tlah ku pasrahkan hidupku bersamamu
selamanya
begitu banyak cara ku tempuh
untuk mencari cinta
tapi apa daya kecewa ku dapatkan
begitu panjang waktu ku jalani
tanpa sebuah jawaban
dan inilah saatnya
kau akhir penantianku
harus ku katakan
tlah ku pasrahkan hidupku bersamamu
selamanya
kan ku jaga
walaupun harus berpeluh darah
Kau memang sanggup membutakan aku
Hingga mudahnya aku terjatuh
Melupakan sesungguhnya arti ketulusan
Pudarkan logika sehatku
Seketika kusadari semua permainan ini
Hanya kan banyak melukai perasaan
Aku dan kamu tak mampu lagi tuk mengelak
Aisah cinta ini harus segera kita akhiri
Maafkan maafkan aku sungguh
Ku tak punya daya untuk mendua
Tuk khianati cinta miliknya
Pergilah pergilah bawa saja semua kesemuan
Yang kau tawarkan
Maafkan aku,
Aku terlalu mencintainya
Seketika kusadari semua permainan ini
Hanya kan banyak melukai perasaan
Aku dan kamu tak mampu lagi tuk mengelak
Kisah cinta ini harus segera kita akhiri
Maafkan maafkan aku sungguh
Ku tak punya daya untuk mendua
Tuk khianati cinta miliknya
Pergilah pergilah bawa saja semua kesemuan
Yang kau tawarkan
Maafkan aku..
Aku terlalu mencintainya
Aku terlalu mencintainya.. Aku terlalu mencintainya.. Aku terlalu mencintainya..
Hingga mudahnya aku terjatuh
Melupakan sesungguhnya arti ketulusan
Pudarkan logika sehatku
Seketika kusadari semua permainan ini
Hanya kan banyak melukai perasaan
Aku dan kamu tak mampu lagi tuk mengelak
Aisah cinta ini harus segera kita akhiri
Maafkan maafkan aku sungguh
Ku tak punya daya untuk mendua
Tuk khianati cinta miliknya
Pergilah pergilah bawa saja semua kesemuan
Yang kau tawarkan
Maafkan aku,
Aku terlalu mencintainya
Seketika kusadari semua permainan ini
Hanya kan banyak melukai perasaan
Aku dan kamu tak mampu lagi tuk mengelak
Kisah cinta ini harus segera kita akhiri
Maafkan maafkan aku sungguh
Ku tak punya daya untuk mendua
Tuk khianati cinta miliknya
Pergilah pergilah bawa saja semua kesemuan
Yang kau tawarkan
Maafkan aku..
Aku terlalu mencintainya
Aku terlalu mencintainya.. Aku terlalu mencintainya.. Aku terlalu mencintainya..
Lagu Rindu
Bintang malam katakan (sampaikan) padanya
Aku ingin melukis sinarmu di hatinya
Embun pagi katakan padanya
Biar ku dekap erat waktu dingin membelenggunya
Tahukah engkau wahai langit
Aku ingin bertemu membelai wajahnya
Kan ku pasang hiasan angkasa yang terindah
Hanya untuk dirinya
Lagu rindu ini kuciptakan
Hanya untuk bidadari hatiku tercinta
Walau hanya nada sederhana
Ijinkan ku ungkap segenap rasa dan kerinduan
Aku ingin melukis sinarmu di hatinya
Embun pagi katakan padanya
Biar ku dekap erat waktu dingin membelenggunya
Tahukah engkau wahai langit
Aku ingin bertemu membelai wajahnya
Kan ku pasang hiasan angkasa yang terindah
Hanya untuk dirinya
Lagu rindu ini kuciptakan
Hanya untuk bidadari hatiku tercinta
Walau hanya nada sederhana
Ijinkan ku ungkap segenap rasa dan kerinduan
Langganan:
Postingan (Atom)